Tahapan Uji Pada Pemrograman :
·
tahap pertama disebut pengujian "White Box".
White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan
terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program
secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara
sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk
mendapatkan program yang benar secara 100%.
Pengujian dilakukan berdasarkan bagaimana suatu software
menghasilkan output dari input . Pengujian ini dilakukan berdasarkan kode
program.
Disebut juga struktural testing atau
glass box testing .Teknik pengujian :
1. Menggambarkan
kode program ke dalam graph yaitu node & edge.
Jika berhubungan
bernilai 1, bila tidak bernilai nol.
Dalam pengujian ini akan
diperoleh hasil :
* Kemungkinan source
code yang dieksekusi
* Waktu yang dibutuhkan
* Memori yang digunakan
* Sumber daya yang
digunakan
2. Basic path,
yaitu pengukuran kompleksitas kode program dan pendefinisian alur yang akan
dieksekusi.
Digambarkan sequence,
if, atau while nya
3. Data flow
testing, untuk mendeteksi penyalahgunaan data dalam sebuah program.
4. Cyclomatic
Complexity,
merupakan suatu sistem pengukuran yang menyediakan ukuran kuantitatif dari
kompleksitas logika suatu program. Pada Basis Path Testing, hasil dari
cyclomatic complexity digunakan untuk menentukan banyaknya independent paths.
·
Tahap kedua atau pengujian “Black
Box”.
Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati
hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.
Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu koatak hitam, kit hanya bisa
melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya.
Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan
luarnya(interface nya) , fungsionalitasnya.tanpa mengetahui apa sesungguhnya
yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output).
Black Box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang
menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau
kerja (lihat pengujian white-box). Pengetahuan khusus dari kode aplikasi /
struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan.
Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa
yang seharusnya dilakukan. Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak,
termasuk spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk menurunkan uji kasus. Tes
ini dapat menjadi fungsional atau non-fungsional, meskipun biasanya fungsional.
Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid dan menentukan output
yang benar. Tidak ada pengetahuan tentang struktur internal benda uji itu.
Metode uji dapat diterapkan pada semua tingkat pengujian perangkat
lunak: unit, integrasi, fungsional, sistem dan penerimaan. Ini biasanya terdiri
dari kebanyakan jika tidak semua pengujian pada tingkat yang lebih tinggi,
tetapi juga bisa mendominasi unit testing juga.
0 komentar:
Posting Komentar