Senin, 07 Maret 2016

Esai Fenomena Gerhana Matahari Total

Diposting oleh Unknown di 11.06 0 komentar
          Belum lama lagi Indonesia akan mengalami yang namanya Fenomena langka Gerhana Matahari Total. Yaitu nanti pada tanggal 9 Maret 2016. Pada gerhana matahari total tahun ini hanya akan melintasi 12 provinsi di Indonesia, selebihnya terjadi di wilayah perairan Samudra Pasifik. Indonesia adalah satu-satunya negara dengan daratan yang dapat melihat atau menyaksikan Gerhana Matahari total. Dalam Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), disebutkan bahwa jalur GMT 2016 akan bermula di Palembang, Bangka Belitung, Sampit dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara), Sulawesi Barat, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat.
Sedangkan orang-orang yang berada di Kota Padang, Jakarta, Bandung, Jakarta, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon hanya bisa menikmati fenomena gerhana matahari sebagian.

Gerhana Matahari total 2016 di bagian timur Indonesia akan berlangsung sekitar 3 menit pukul 09.00 waktu setempat. Sedangkan di bagian barat akan berlangsung sekitar 2 menit pukul 07.30 WIB. Pada saat pagi terjadi gerhana matahri total, bulan akan bergeser menghalangi cahaya matahari. Pergerakann bulan dalam mengitari matahari terjadi dari arah barat menuju timur sehingga gerhana matahari total akan terjadi dari arah barat hingga lautan Hindia. Lalu melintasi 12 provinsi yang berada di wilayah Indonesia dan kemudian berakhir di Samudra Pasifik.

Fenomena ini terbilang langka, sebab kejadian serupa akan hadir kembali, setelah 350 tahun kemudian.  fenomena langka Gerhana Matahari Total, sebelumnya Indonesia sudah pernah merasakannya. GMT yang pernah teramati di wilayah Indonesia terjadi pada 11 Juni 1983.  Menurut data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), pada Jum’at 15 Januari 2016, sepanjang abad 20, yaitu 1900-1999, telah terjadi 224 gerhana bulan dan 224 gerhana matahari. Dari total gerhana tersebut, sebagian bisa dilihat dari wilayah Indonesia. Salah satu yang langka, yaitu GMT pada 1983.  Lapan menuliskan ada satu GMT yang mirip dengan GMT 2016 nanti. Disebutkan GMT, pada 18 Maret 1988, akan sama seperti dengan GMT pada Maret 2016 nanti. Sebab, GMT 1988 melewati wilayah Sumatera sampai Bangka Belitung, sedangkan GMT 2016 ini akan melewati wilayah tersebut.

            Sedangkan pada fenomena gerhana ke depan. Lapan mencatat akan ada beberapa gerhana yang terjadi. Dalam kurun satu abad Indonesia merdeka, yaitu dari 1945-2045, terjadi 33 gerhana matahari, dengan rincian 18 gerhana matahari sebagian, sembilan gerhana matahari total, dan enam gerhana matahari cincin. 



Astronom asal Austria, Thomas Oppolzer, melanjutkan dengan membuat katalog gerhana matahari dan gerhana bulan sejak 1207 SM hingga 2162. Saat ini temuan-temuan untuk meramal gerhana matahari dan bulan dapat ditemukan pada website NASA dan timeanddate. Pada kedua lembaga itu, bisa diketahui serangkaian gerhana matahari total yang pernah menghampiri Indonesia. Khusus Jakarta baru akan dilewati gerhana matahari total pada 2049. Yakni pada tanggal 24 November 2049.

Apasih yang dimaksud dengan Gerhana Matahari Total. Gerhana Matahari Total (GMT)
GMT terjadi saat piringan Bulan bisa menutupi seluruh piringan Matahari dan pengamat di Bumi berada dalam umbra Bulan. 
GMT terjadi pada saat piringan Bulan sama dengan piringan Matahari atau tampak lebih besar dari piringan Matahari akibat variasi jarak Bumi – Bulan dan perbandingan diameter sudut Matahari terhadap diameter sudut Bulan yang juga bervariasi. Piringan Bulan akan tampak lebih besar dari piringan Matahari saat posisi Bulan dan Matahari berada di posisi terdekat dengan Bumi. Tapi bagi pengamat tidak akan ada perbedaannya.

Apa saja yang kita bisa lihat pada saat terjadi Gerhana Matahari Total ? Ketika Gerhana Matahari Total dimulai, seluruh piringan Matahari tidak langsung ditutupi oleh Bulan. Bulan akan tampak bergerak perlahan menyentuh matahari dan mulai menutupi matahari. Ketika seluruh piringan Matahari tertutup sepenuhnya terjadilah gerhana maksimum atau totalitas. Pada tahap ini hanya korona Matahari yang akan tampak. langit menjadi gelap. Totalitas hanya berlangsung beberapa saat dalam hitungan detik sampai beberapa menit. Setelah totalitas berakhir, akan terjadi kontak ketiga saat bayangan Bulan mulai meninggalkan Matahari, dan Matahari kembali terlihat.

Bagaimana cara kita mengamati dan melihat Gerhana Matahari. Untuk bisa menikmati Gerhana Matahari di tahun 2016, ada aturan yang harus selalu diingat. Ketika Matahari masih tampak di langit, jangan pernah melihat Matahari dengan mata tanpa alat. Gunakan filter Matahari pada kacamata Matahari selama pengamatan! Jangan gunakan kacamata hitam, film yang diekspos, CD, atau filter lainnya, karena dapat membahayakan mata. Ketika terjadi totalitas selama 2-3 menit, Matahari sudah tidak tampak dan pengamat bisa melihat langsung ke korona Matahari. Akan tetapi, segera setelah totalitas berakhir dan Matahari tampak kembali, kenakan kacamata gerhana yang sudah dilengkapi filter Matahari untuk menyaksikan gerhana sebagian. Untuk mengetahui cara aman untuk mengamati matahari, kita bisa membuat sendiri kacamat matahari, Proyeksi Matahari, Membuat Filter untuk Teleskop dan lain sebagainya.


              Maka pada fenomena Gerhana Matahari Total yang langka ini kita jangan sampai melewatkannya. Tetapi ingat jangan sampai kita melihatnya dengan mata telanjang, atau tidak dengan menggunakan alat untuk melindungi mata kita agar tidak terjadi kerusakan pada mata bahkan bisa sampai mengakibatkan kebutaan. Sekarang ini sudah banyak saluran Televisi dan Live Steaming di Indonesia yang menyiarkan fenomena Gerhana Matahari Total ini.





 

Wulan Febriyanti Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea